picture credit : http://www.iwallscreen.com/stock/lovely-eiffel-tower-at-night-desktop-background.jpg |
Hari ini aku berangkat ke France untuk memulai kerja rodi baru dalam hidupku. Sebuah Universitas disana memberikan aku beasiswa untuk menyelesaikan gelar masterku.
"Apa yang barusan kau katakan? kau ingin mengenakan hijab?! tidak kah itu akan banyak menyusahkanmu disana? kau bisa saja dianggap orang aneh atau bahkan dianggap teroris Ren..."
"Hmmm... pikirkan matang-matang keputusanmu, kau bisa saja merusak reputasi baik yang selama ini sudah kau bangun."
"Itu benar-benar kolot, akan sulit bagimu untuk diterima disana. Betapa sia-sianya rambutmu yang indah itu kau tutupi...dan kulit mu yang halus dan bersih itu juga...kau bisa menjadi model disana Ren!"
Rangkaian kalimat itu terus saja mengusik ku. Aku tidak menyangka respon mereka akan begitu menentang saat aku memutuskan untuk mulai berhijab. Bukan cuma teman-temanku, tapi ibu, adik, dan Ken pun tampak tak begitu gembira dengan keputusan yang baru seminggu ini aku ambil. Ayah, cuma ayah yang tampak tidak keberatan. Bahkan beliau memberiku sebuah Al-Qur'an saku berwarna hijau tosca sebelum aku berangkat. Aku mengerti apa yang mereka khawatirkan, aku sadar sepenuhnya. Sudah berbulan-bulan aku menimbang-nimbang keputusanku. Aku tahu ini tidak akan mudah, tapi aku yakin dibalik kesulitan yang akan ku hadapi nanti aku akan tumbuh menjadi lebih kuat. Bukankah akan ada pelangi setelah hujan ?
##
Sejam tadi aku sudah menyapa Eiffel dengan senyum sumringahku. Aku sudah siap menghadapi dunia baruku. Ku langkahkan kakiku dengan perasaan yang tak tergambarkan menuju ruang perjamuan. Aku tersenyum lebar. Tuhan mengirim rekan-rekan seperjuangan untuk ku. Satu-satu aku sapa mereka, ku ucapkan salam pada tiga wanita berjilbab di depanku. Hatiku haru. Terimakasih Tuhan, kemudahan darimu begitu dekat kurasakan. :)
picture credit : http://veil.unc.edu/wp-content/uploads/2012/06/french_flag-crop.jpg |
This writing is mine, but the pictures has its owners.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar